Pemanasan Iklim Global Meningkatkan Populasi Vektor Penyakit
Pemanasan iklim global terutama di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia akan meningkatkan kelembaban udara yang tinggi lebih dari 60% dan merupakan keadaan dan tempat hidup yang ideal untuk perkembang-biakan nyamuk aedes egypti,anopheles dan culex sebagai vektor penyakit DBD,malaria dan kaki gajah.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) sepanjang tahun 1976-2008 ada 30 jenis penyakit baru muncul akibat perubahan dan pemanasan iklim global seperti penyakit DBD,kolera,diare,virus ebola dan lainnya.
Kelembaban udara yang tinggi ini menyebabkan terjadi imigrasi tempat perindukan dan habitat vektor penyakit menular nyamuk aedes egypti,anopheles dan culex dari daerah subtropis ke daerah tropis sehingga terjadi peningkatan populasi nyamuk vektor penyakit DBD,malaria dan kaki gajah.
Indonesia sendiri dengan adanya anomali cuaca ini penyebaran penyakit menular melalui water related insect vector mechanism atau sejenis penyakit yang ditularkan oleh gigitan serangga yang berkembang biak didalam air seperti penyakit DBD,malaria dan kaki gajah ditambah lagi oleh keadaan sanitasi lingkungan yang jelek dimana-mana, prevalensi penyakit DBD,malaria dan kaki gajah akan meningkat dengan tajam.
International Panel on Climate Change(IPCC) telah mempredeksi bahwa prevalensi penyakit DBD di Indonesia dan daerah lain di dunia akan meniingkat drastis sampai 70 kali lipat pada tahun 2070 oleh karena adanya anomali cuaca dunia.
Jadi perlu sekali diwaspadai bahwa penyebaran penyakit menular tidak lagi cukup berdasarkan pada pola epidemik semata tetapi dapat terjadi setiap saat oleh adanya anomali cuaca global yang tidak menentu
sumber: Pemanasan Iklim Global Meningkatkan Populasi Vektor Penyakit http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2112441-pemanasan-iklim-global-meningkatkan-populasi/#ixzz1HuJ8xGbC
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment